Skip to content

Engaging with High Conservation Value (HCV) screening: a guide for communities and community support organisations

Green report cover with palm trees

Authors: Helen Newing, Patrick Anderson, Norman Jiwan, and María del Rosario Arango Zambrano.

This document provides guidance for indigenous peoples and community-based organisations about High Conservation Value Screening. It describes the HCV Approach and HCV screening, explores the potential benefits, risks and challenges for indigenous peoples and local communities, and outlines how they can most effectively be involved. It is illustrated with accounts of indigenous and community experiences from four sites where the HCV screening methodology has been piloted: Seruyan, Kapuas Hulu and East Aceh / Aceh Tamiang in Indonesia, and Montes de María in Colombia. At all sites, there were significant challenges during the screening exercises, including with consultation and free, prior and informed consent processes, but there have also been some positive outcomes. On balance, all those who were consulted during the preparation of this guidance emphasised that it is vital for local communities to engage with the process as early and as fully as they can, so that they have some say in the outcomes.

Read the Report in English and Bahasa Indonesia

High Conservation Values (HCVs) are features, resources, or places in the landscape that are regarded as especially important, either by conservationists or by indigenous peoples and local communities (or both). In the HCV Approach, these features should be protected and conserved into the future. Those that are of especially high social value are identified by or with the peoples concerned, and those that are of especially high ecological value are usually identified by scientists. Once they are identified, measures should be put in place to protect, manage and monitor them.

The HCV Approach was originally developed in the 1990s as part of the Forest Stewardship Council’s voluntary good practice standards for forestry operations. By 2021, it had been integrated into at least twenty-two different voluntary standards for companies. Many of these voluntary standards take the form of certification systems for different types of commodities, including timber and palm oil. Therefore, the HCV Approach is especially important in places where these kinds of commodities are produced, and particularly where their production is rapidly expanding. Currently, the HCV Approach is most important in tropical forest regions undergoing rapid commodity expansion.

The HCV Approach is also being used increasingly at a larger scale, across landscapes. HCV Screening is a tool for constructing an overview of the HCVs that may be present in the landscape, together with the risks they may face. The ‘social’ information that is needed for HCV screening includes the following:

  • A description of the broad social characteristics of the landscape.
  • Lists and descriptions of the social HCVs that may be present, with maps where relevant.
  • Lists and descriptions of threats they may face, with maps where relevant.
  • In some cases, an indication of areas within the landscape where social HCVs are most likely to have been lost due
  • to past land-use change.
  • Information on future development and conservation plans and needs.

Bahasa Indonesia

Dokumen ini memberikan panduan bagi masyarakat adat dan organisasi berbasis masyarakat tentang penyaringan NKT (High Conservation Value Screening). Dokumen ini menjelaskan apa yang dimaksud dengan Pendekatan NKT dan penyaringan NKT, dan mengeksplorasi potensi-potensi manfaat, risiko, dan tantangannya bagi masyarakat adat dan komunitas lokal, serta menguraikan cara agar mereka dapat terlibat secara efektif. Semua itu diilustrasikan dengan kisah pengalaman masyarakat adat dan masyarakat dari empat lokasi tempat metodologi penyaringan NKT telah diujicobakan: Seruyan, Kapuas Hulu dan Aceh Timur/Aceh Tamiang di Indonesia, serta Montes de María di Kolombia. Di semua lokasi ini, terdapat tantangan besar selama kegiatan penyaringan, termasuk terkait proses konsultasi dan persetujuan atas dasar informasi di awal tanpa paksaan, tetapi kegiatan percontohan tersebut juga membawa beberapa hasil positif. Secara keseluruhan, semua pihak yang diajak berkonsultasi selama persiapan panduan ini menekankan bahwa sangat penting bagi masyarakat setempat untuk terlibat dalam proses ini sedini mungkin dan semaksimal mungkin, sehingga mereka memiliki andil dalam menentukan hasilnya.

Baca Laporan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia

Nilai Konservasi Tinggi (NKT) adalah fitur, sumber daya, atau tempat di lanskap yang dianggap sangat penting, baik oleh para penggiat konservasi maupun oleh masyarakat adat dan komunitas lokal (atau keduanya). Dalam Pendekatan NKT, fitur-fitur ini harus dilindungi dan dilestarikan mulai sekarang hingga kemudian hari. Fitur-fitur yang memiliki nilai sosial yang sangat tinggi diidentifikasi oleh atau bersama-sama masyarakat terkait, dan fitur-fitur yang memiliki nilai ekologis yang sangat tinggi biasanya diidentifikasi oleh para ilmuwan. Setelah diidentifikasi, harus diambil langkahlangkah untuk melindungi, mengelola, dan memantaunya.

Pendekatan NKT awalnya dikembangkan pada tahun 1990-an sebagai bagian dari standar praktik baik sukarela Forest Stewardship Council untuk operasi kehutanan. Pada tahun 2021, pendekatan ini telah diintegrasikan ke dalam setidaknya dua puluh dua standar sukarela yang berbeda untuk perusahaan. Banyak dari standar sukarela ini berbentuk sistem sertifikasi untuk berbagai jenis komoditas, termasuk kayu dan minyak sawit. Oleh karena itu, Pendekatan NKT sangat penting di tempat-tempat di mana jenis komoditas ini diproduksi, dan khususnya di tempat-tempat di mana produksinya berkembang pesat.

Saat ini, Pendekatan NKT paling penting untuk diterapkan di kawasan hutan tropis yang mengalami perluasan komoditas yang pesat. Pendekatan NKT juga semakin banyak digunakan dalam skala yang lebih besar, di seluruh lanskap. Penyaringan NKT merupakan alat untuk menyusun tinjauan umum tentang NKT yang mungkin ada di suatu lanskap, beserta risiko yang mungkin mereka hadapi. Informasi ‘sosial’ yang diperlukan untuk penyaringan NKT mencakup hal-hal berikut:

  • Uraian tentang karakteristik sosial lanskap secara umum.
  • Daftar dan uraian NKT sosial yang mungkin ada, disertai peta jika relevan.
  • Daftar dan uraian tentang ancaman yang mungkin dihadapi, disertai peta jika relevan.
  • Dalam beberapa kasus, indikasi tentang area dalam lanskap di mana NKT sosial kemungkinan besar telah hilang karena perubahan penggunaan lahan di masa lalu.
  • Informasi tentang rencana dan kebutuhan pengembangan dan konservasi di masa mendatang.

Show cookie settings