Perbandingan antara Standar-Standar Sertifikasi Minyak Sawit Terkemuka
Studi ini membandingkan standar-standar keberlanjutan kelapa sawit utama di dunia (RSPO, ISCC, ISPO, MSPO, SAN, HCS dan RSB) dengan mengukurnya terhadap lebih dari 39 indikator sosial dan hak asasi manusia dalam enam tema yang berbeda.
Studi literatur ini menggunakan tolok ukur yang sama untuk menilai berbagai skema di atas terhadap berbagai kriteria termasuk:
- pembebasan tanah yang adil, penghormatan terhadap hak adat dan Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal Tanpa Paksaan
- perlakuan terhadap petani kecil/plasma
- perlindungan sosial dan lingkungan
- standar utama ketenagakerjaan
- gender dan diskriminasi
- jaminan kualitas
- akses ke tindakan perbaikan
Setelah memberi nilai dan menyusun peringkat skema-skema ini, studi tersebut menyimpulkan bahwa Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) memiliki persyaratan paling kuat, diikuti oleh Roundtable on Sustainable Biomaterials (RSB), Sustainable Agriculture Network (SAN), International Sustainability & Carbon Certification (ISCC), dan Malaysian Sustainable Palm Oil (MSPO). Standar Minyak Lestari Indonesia (ISPO) menempati ranking terbawah dan nyaris tidak memberikan perlindungan terhadap hak asasi manusia dan sumber penghidupan masyarakat.
Sebagai tambahan, studi ini juga membandingkan standar Palm Oil Innovation Group (POIG) dan RSPO Next, yang keduanya telah menambahkan ketentuan sosial dan lingkungan pada standar generik RSPO namun kurang memiliki tantangan dan prosedur perbaikan tambahan. Standar POIG mencakup ketentuan tambahan mengenai hak asasi manusia dan hak pekerja.
Klik tautan di bawah ini untuk mengunduh Ringkasan Eksekutif dan laporan lengkapnya (hanya dalam bahasa Inggris).
Overview
- Resource Type:
- Reports
- Publication date:
- 22 November 2017
- Programmes:
- Supply Chains and Trade Global Finance