COP12 CBD: Dukungan bagi Praktik Adat dan Pemantauan Keanekaragaman Hayati Masyarakat Adat
Konferensi Para Pihak ke-12 Konvensi Keanekaragaman Hayati (COP12 CBD )di adakan di Pyeongchang,Korea Selatan, dari tanggal 6-18 Oktober 2014. Masyarakat adat dari seluruh dunia berkumpul dalam pertemuan tersebut untuk berbagi perspektif dan masukan mengenai beberapa isu terkait keanekaragaman hayati yang menjadi hal penting dan/atau keprihatinan bagi masyarakat dan wilayah mereka, seperti keanekaragaman hayati dan perubahan iklim, spesies invasif, gender dan keanekaragaman hayati, dan pengetahuan adat.
COP12 menjadi tonggak penting karena CBD telah mengadopsi sebuah rencana aksi mengenai pemanfaatan berkelanjutan secara adat yang berkomitmen terhadap, dan menyerukan, dukungan konkret bagi praktik-praktik berkelanjutan berbasis masyarakat dalam kaitannya dengan keanekaragaman hayati. Selain itu, Para Pihak akhirnya sepakat untuk menggunakan istilah ‘masyarakat adat dan komunitas lokal’ dalam keputusan-keputusan di masa datang.
Salah satu tugas utama COP12 adalah untuk melaksanakan tinjauan jangka menengah atas Rencana Strategis untuk Keanekaragaman Hayati (2011-2020) yang dikembangkan CBD. Sebuah laporan utama, yang disebut sebagai Pandangan Keanekaragaman Hayati Global Ke-4 (Global Biodiversity Outlook/GBO4), telah diluncurkan yang meninjau sejauh mana kita tetap berada pada jalur untuk memenuhi kedua puluh target keanekaragaman hayati yang dicanangkan dalam rencana tersebut. Masyarakat adat terus menerusmenekankan pentingnya sistem pengelolaan keanekaragaman hayati terpadu mereka untuk mendekati berbagai sasaran keanekaragaman hayati, dan juga bahwa (kurangnya) perbaikan pada sebagian besar target keanekaragaman hayati dapat berdampak besar pada komunitas, mata pencaharian, pengetahuan dan praktik mereka. Mereka juga menunjukkan pentingnya pemantauan berbasis masyarakat, dan menyampaikan pesan yang jelas bahwa pengetahuan adat harus diakui sebagai pengetahuan ahli, yang melengkapi pengetahuan ilmiah. CBD mulai menyadari hal ini dan sudah memasukkan beberapa studi kasus tentang pemantauan masyarakat ke dalam GBO4, dan COP12 telah mengadopsi berbagai Keputusan yang mengakui dan mendorong inisiatif-inisiatif berbasis masyarakat, berdasarkan pengetahuan tradisional.
Untuk melihat foto-foto, membaca pernyataan-pernyataan masyarakat, dan melihat konferensi pers yang dilakukan Forum Adat International mengenai Keanekaragaman Hayati (IIFB) tentang perdebatan terminologi, silakan kunjungi portal IIFB: iifb.indigenousportal.com
Silakan akses dan unduh GBO4 dan dokumen teknis terkait di sini: www.cbd.int/gbo4/
Seluruh Keputusan sementara ini tersedia sebagai dokumen-dokumen sesi (in-session document) di sini: www.cbd.int/cop12/insession sampai mereka seluruhnya selesai diproses dan ditayangkan sebagai keputusan-keputusan COP12 di situs CBD.
Overview
- Resource Type:
- News
- Publication date:
- 31 October 2014
- Programmes:
- Culture and Knowledge Environmental Governance